10.000 RT/RW di Surabaya Sudah Terkoneksi Internet
Saturday, April 24, 2010
Lebih kurang 10.000 Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) yang tersebar pada 31 kecamatan di Kota Surabaya akan terkoneksi jaringan internet Speedy yang dibangun PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
Kerja sama pembangunan jaringan internet dalam program "elektronik RT/RW" (e-RT/RW) itu ditandatangani Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono dan General Manager Consumer Service Telkom Jawa Timur Joko Raharjo di Surabaya, Jumat.
"Rancang bangun program e-RT/RW ini akan diawali dengan membangun pusat informasi elektronik di Pemkot Surabaya," kata Joko Raharjo usai penandatangan kerja sama yang dihadiri Direktur Konsumer Telkom I Nyoman G. Wiryanatha.
Sebelum membangun jaringan internet Speedy di RT/RW, lanjut Joko, Telkom akan melakukan edukasi dan sosialisasi pemanfaatan e-RT/RW kepada pegawai di 31 kecamatan di Surabaya.
Menurut dia, program ini merupakan salah satu bagian dari "Corporate Social Responsibility" (CSR) Telkom untuk mempercepat peningkatan pemahaman internet bagi seluruh warga Kota Surabaya.
Pada tahun 2009 lalu, Telkom Jatim juga telah bekerja sama dengan Pemkot Surabaya mewujudkan program "Kampoeng Speedy" di beberapa wilayah setempat.
Joko Raharjo menambahkan tukar menukar informasi dan melakukan komunikasi secara elektronik telah menjadi gaya hidup bagi sebagian warga kota metropolitan.
"Saat ini sudah banyak jejaring elektronik yang memanfaatkan internet, seperti e-goverment, e-commerce, e-procurement, dan jejaring sosial masyarakat Surabaya," tambahnya.
Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono mengemukakan program e-RT/RW ini akan lebih memudahkan warga untuk melakukan komunikasi dan mengetahui berbagai program atau kebijakan yang dijalankan Pemkot Surabaya.
"Nantinya, berbagai informasi atau kebijakan untuk kepentingan warga bisa dikomunikasikan melalui sarana ini, tidak lagi harus bertatap muka. Kami akan segera membangun pusat informasi di pemkot dan melakukan sosialisasi kepada warga," katanya.
Bambang DH menambahkan, pemanfaatan sistem elektronik sudah diterapkan pada berbagai aktivitas pelayanan di Pemkot Surabaya, seperti lelang elektronik (e-procurement) dan data kependudukan.
"Ke depan, perlu juga dipikirkan untuk memanfaatkan teknologi ini dalam kegiatan pemilihan wali kota karena bisa lebih efisien dalam hal anggaran,"
Kerja sama pembangunan jaringan internet dalam program "elektronik RT/RW" (e-RT/RW) itu ditandatangani Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono dan General Manager Consumer Service Telkom Jawa Timur Joko Raharjo di Surabaya, Jumat.
"Rancang bangun program e-RT/RW ini akan diawali dengan membangun pusat informasi elektronik di Pemkot Surabaya," kata Joko Raharjo usai penandatangan kerja sama yang dihadiri Direktur Konsumer Telkom I Nyoman G. Wiryanatha.
Sebelum membangun jaringan internet Speedy di RT/RW, lanjut Joko, Telkom akan melakukan edukasi dan sosialisasi pemanfaatan e-RT/RW kepada pegawai di 31 kecamatan di Surabaya.
Menurut dia, program ini merupakan salah satu bagian dari "Corporate Social Responsibility" (CSR) Telkom untuk mempercepat peningkatan pemahaman internet bagi seluruh warga Kota Surabaya.
Pada tahun 2009 lalu, Telkom Jatim juga telah bekerja sama dengan Pemkot Surabaya mewujudkan program "Kampoeng Speedy" di beberapa wilayah setempat.
Joko Raharjo menambahkan tukar menukar informasi dan melakukan komunikasi secara elektronik telah menjadi gaya hidup bagi sebagian warga kota metropolitan.
"Saat ini sudah banyak jejaring elektronik yang memanfaatkan internet, seperti e-goverment, e-commerce, e-procurement, dan jejaring sosial masyarakat Surabaya," tambahnya.
Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono mengemukakan program e-RT/RW ini akan lebih memudahkan warga untuk melakukan komunikasi dan mengetahui berbagai program atau kebijakan yang dijalankan Pemkot Surabaya.
"Nantinya, berbagai informasi atau kebijakan untuk kepentingan warga bisa dikomunikasikan melalui sarana ini, tidak lagi harus bertatap muka. Kami akan segera membangun pusat informasi di pemkot dan melakukan sosialisasi kepada warga," katanya.
Bambang DH menambahkan, pemanfaatan sistem elektronik sudah diterapkan pada berbagai aktivitas pelayanan di Pemkot Surabaya, seperti lelang elektronik (e-procurement) dan data kependudukan.
"Ke depan, perlu juga dipikirkan untuk memanfaatkan teknologi ini dalam kegiatan pemilihan wali kota karena bisa lebih efisien dalam hal anggaran,"
Post a Comment