Andi Soraya Bintang Bokep Indonesia
Thursday, February 4, 2010
MESKI tubuh mulus dan cantiknya dieksplorasi kamera untuk melakukan adegan-adegan syur, Andi Soraya menyebutnya sebagai konsekuensi dari sebuah akting total dan menganggapnya wajar-wajar saja.
Andi pun mengaku dirinya kecewa jika MUI mencekal film terbarunya, Hantu Puncak Datang Bulan.
"Kecewa karena apresiasi kita di dunia film terpangkas. Seharusnya yang mencekal film ini menonton dulu, karena film ini sangat menghibur. Buktinya tadi yang menonton banyak yang tertawa karena memang lucu. Kalau dirasa vulgar memang ini diperuntukkan bagi usia dewasa," katanya saat ditemui di Platinum XXI, FX Plaza Senayan pada acara premier HPDB, Rabu (3/2).
Biarpun banyak adegan syur dan buka-bukaan di film ini, Andi menilainya masih wajar. "Kalau aku lihat di semua film ada adegan vulgarnya. Kita melakukannya juga masih dalam batasan karena film ini juga sudah melalui Lembaga Sensor Film (LSF). Menurutku, vulgar itu bumbu-bumbu aja dalam film," katanya.
Tidak semua begitu (vulgar, red), lanjut Andi, tapi yang penting peruntukan film itu. "Film ini untuk usia berapa 'kan sudah ada patokannya, mana untuk di bawah umur dan untuk yang dewasa. Kalau untuk usia di bawah umur ada adegan vulgarnya ya itu salah, karena tidak pada tempatnya. Aku pun mau melakukan karena tahu film ini memang film hiburan khusus dewasa," jelasnya.
Meski kecewa jika film teranyarnya itu benar-benar dicekal, Andi mengaku hanya bisa pasrah. Dia hanya ingin peraturan tentang sensor film diperjelas lagi.
"Ya kita cuma pasrah, walaupun kecewa. Cuma kita jadi minta lagi rambu-rambu film di Indonesia tentang sensor film, karena ternyata sudah lolos LSF pun masih bisa dipermasalahkan," tegasnya. (rsy/"GM"/net)**
Andi pun mengaku dirinya kecewa jika MUI mencekal film terbarunya, Hantu Puncak Datang Bulan.
"Kecewa karena apresiasi kita di dunia film terpangkas. Seharusnya yang mencekal film ini menonton dulu, karena film ini sangat menghibur. Buktinya tadi yang menonton banyak yang tertawa karena memang lucu. Kalau dirasa vulgar memang ini diperuntukkan bagi usia dewasa," katanya saat ditemui di Platinum XXI, FX Plaza Senayan pada acara premier HPDB, Rabu (3/2).
Biarpun banyak adegan syur dan buka-bukaan di film ini, Andi menilainya masih wajar. "Kalau aku lihat di semua film ada adegan vulgarnya. Kita melakukannya juga masih dalam batasan karena film ini juga sudah melalui Lembaga Sensor Film (LSF). Menurutku, vulgar itu bumbu-bumbu aja dalam film," katanya.
Tidak semua begitu (vulgar, red), lanjut Andi, tapi yang penting peruntukan film itu. "Film ini untuk usia berapa 'kan sudah ada patokannya, mana untuk di bawah umur dan untuk yang dewasa. Kalau untuk usia di bawah umur ada adegan vulgarnya ya itu salah, karena tidak pada tempatnya. Aku pun mau melakukan karena tahu film ini memang film hiburan khusus dewasa," jelasnya.
Meski kecewa jika film teranyarnya itu benar-benar dicekal, Andi mengaku hanya bisa pasrah. Dia hanya ingin peraturan tentang sensor film diperjelas lagi.
"Ya kita cuma pasrah, walaupun kecewa. Cuma kita jadi minta lagi rambu-rambu film di Indonesia tentang sensor film, karena ternyata sudah lolos LSF pun masih bisa dipermasalahkan," tegasnya. (rsy/"GM"/net)**
Post a Comment